"Jika otak dan hati kita bekerja sama, kita akan menjadi lebih bahagia, lebih sehat, dan selanjutnya kita akan dapat mengekspresikan belas kasih, kebaikan dan kepedulian pada orang lain," tulis Doty. "Aku mengetahui semua ini secara intuitif, namun aku perlu membuktikan kebenarannya secara ilmiah. Ini adalah motivasi untuk mulai menyelidiki welas asih terhadap sesama dan kepedulian tanpa pamrih untuk mendahulukan orang lain daripada diri sendiri. Aku ingin memahami bagaimana kita berevolusi dengan perilaku-perilaku tersebut, dan bagaimana perilaku-perilaku tersebut mempengaruhi otak dan, pada akhirnya, kesehatan kita."
"Into the Magic Shop" akhir-akhir ini sering disebut sebagai sumber inspirasi untuk comeback BTS selanjutnya. Wow, siapa sih yang ngga merasa tertarik untuk membaca? Benar atau tidaknya tulisan Doty ini menjadi dasar teori musik BTS, waktu akan menjawabnya kelak. Ah, jadi ngga sabar banget nunggu seri album mereka selanjutnya!
Aku akan mengalihbahasakan "Into the Magic Shop" secara bertahap, menyesuaikan dengan waktu luangku, hu hu hu... mianhae. Tapi meskipun terjemahan ini dipublikasikan dengan cuma-cuma, PLEASE PLEASE PLEASE dengan alasan apapun tidak diperkenankan untuk menyalin tanpa ijin apalagi sampai didistribusikan untuk tujuan komersial pribadi. Duh!
Kalau ada hal-hal yang ingin ditanyakan, silakan langsung menghubungi melalui kontak mana saja yang sudah aku publikasikan. Untuk membaca, silakan di-zoom sendiri supaya gambarnya membesar. Nah, selamat membaca!
(sumber: https://www.kirkusreviews.com/book-reviews/james-r-doty/into-the-magic-shop/)